Wednesday, 5 April 2017

Bukti Tak Langsung RAA untuk Pengadilan Jess 2016

BUKTI TAK LANGSUNG MENGGUNAKAN REDUCTIO AD ABSURDUM (RAA)
Logika simbolik sederhana sebagai dalil reductio ad absurdum dinyatakan sebagai
        p Û ~p Þ(~q Ù q)
Dalam kalimat sehari-hari yang paling menarik adalah kontradiksi ~q Ù q yang tidak dungkapkan lengkap yaitu kalau bukan q maka siapa lagi? Lebih menarik lagi ini dipakai oleh hakim dalam pengadilan Jessica Kumala Wongso, yaitu kalau bukan Jessica maka siapa lagi.
Penasaran penulis coba ungkap pernyataan lengkapnya dengan implikasi sederhana yaitu : 
a)    (~q Ù q)  Þ q   penulis sebut simplikasi
b)   (~q Ù q) Þ ~q penulis sebut kosimplikasi
Dalam bentuk pernyataan simplikasi a) dibaca kalau bukan Jessica yang menaruh racun dan Jessica menaruh racun maka Jessica menaruh racun. Pernyataan b) sebagai kosimplikasinya adalah kalau bukan Jessica menaruh racun dan Jessica menaruh racun maka bukan Jessica menaruh racun.
Rupanya penulis mendapat tambahan ilmu dasar dalam praktek pengadilan yaitu
1)   Hakim menggunakan dalil bukti tak langsung reductio ad absurdum
2)   Polisi dan Jaksa menggunakan simplikasi
3)   Pengacara menggunakan kosimplikasi
Mari kita lihat bahwa baik simplikasi maupun kosimplikasi keduanya tautologis yaitu pernyataan benar dalam semua nilai kebenaran on dan off.
        q
       ~q
    ~q Ù q
  ~qÙq Þ q
 ~qÙq Þ`~q
        on
        off
        off
        on
         off
         off
           on
           on
         on
         on

Untuk tambahan pengetahuan reductio ad absurdum (raa) yaitu :
1)   Penulis telah mengangkat reductio ad absurdum sekitar bulan Maret 2016  dengan judul raa untuk membuktikan jmm . Ini cuplikaannya yang telah diberi penjelasan hari ini 29 Oktober 2016.
RAA sederhana untuk membuktikan JMM
1.    p : J meracun M
2.    ~p : bukan J yang meracun M
3.    ~p Þ ~q Ù q  : Jika bukan J maka dipesankan satu gelas bukan koktail (kopi Vietnam) dan dipesankan dua gelas koktail di Kape Olivier
4.    Koktail diminum J dan kopi vietnam (warna kunyit) diminum M dan sisanya dicicipi H. Karena H mencicipi bagian dari minum maka H bagian M, sedangkan J menolak mencicipi maka J bukan bagian M. Akibatnya simplikasi (~qÙq) Þ q yang terhubung on dan (~qÙq) Þ ~q  off. (Pada langkah ini bisa dibuktikan oleh Penyidik Polisi dan JPU di pengadilan dengan simplikasi (~qÙq) Þ q  yang dalam bahasa sederhana Hakim berkata kalau bukan J lalu siapa ya.
5.    J masih hidup terdakwa meracun M dan M meninggal karena minum kopi warna kunyit, tetapi H yang mencicipi kopi warna kunyit bagian M tidak mati menjadi saksi
6.    ~q  Ù q  kontradikasi (Bagian ini yang seru di pengadilan, sampai kontradiksi yang rumit yaitu M meninggal bukan karena J tetapi karena sehari sebelum kejadian ada suami M memberi bungkusan hitam ke R bagian Kape Olivier )
Menghubungkan ke perkara tak ada kejadian on ke kosimplikasi. Jadi kosimplikasi         cuma alat yang benar tidak bisa dipakai.
7.    ~p absurd  (Pekerjaan Pengacara  setebal 4000 halaman absurd)
8.    p benar (Keputusan Hakim)
Pengetahuan tambahan lainnya adalah :
2)   Menurut penulis hubungan antara simplikasi dan kosimplikasi adalah bebas dikhotomus artinya bila simplikasi on maka kosimplikasi off. Sebaliknya bila kosimplikasi on maka simplikasi off.  Masalah mengapa simplikasi (~q Ù q) Þ q yang on dan dipilih hakim sedangkan kosimplikasi (~q Ù q) Þ ~q diabaikan oleh hakim?  Jawaban yang on yaitu ada saksi H bagian dari M ikut mencicipi kopi Vietnam dan sebaliknya kopi Vietnam dicicipi H maka H bagian dari M. Jawaban yang off ada J menolak mencicipi kopi Vietnam maka J bukan bagian M dan sebaliknya J bukan bagian M maka J menolak mencicipi kopi Vietnam itu. Ini sebagian pekerjaan dan wewenang Polisi dan Jaksa.

3)   Dalam penggunaan dalil raa ternyata hakim menggunakan jalan dasar simplikasi bukan jalan dasar kosimplikasi. Akibatnya pengacara minta banding karena menurutnya kosimplikasi juga tautologis alias on. Ini bagian dari profesi Pengacara.

Dari ketiganya penulis temukan jalan supaya on pada keadilan adalah foto pada gambar. Jika J mencicipi kopi warna kunyit maka J bagian dari M. Karena J bagian M maka penulis mustahil memakai dalil raa sebagai cara pengadilan simplikasi dan kosimplikasi. Oleh sebab itu argumentasi logika simbolik berikut menjadi sangat sederhana untuk diterima bangsa ini secara intelektual.  Sekarang J bisa melupakan langkah yang salah dan menjalani putusan Hakim.


Ya ntar aku belain kamu jadi lupa bebas 20 tahun penjara dan aku lupakan 4000 halaman ngebelain kamu


Aku lupa ikut mencicipi kopi yang diminum Mirna

Simplikasi
p º ~p Þ (~qÙq)   ......................raa
   º ~(~p) Ú (~qÙq) ....................kesetaraaan implikasi dan disjungsi
   º p Ú (~qÙq) ...........................penyangkalan ganda
   º p Ú q     ................................ simplikasi
   º p Ú p    ...................................JPU
   º p         ................................... Hakim (Tamat)


properma.blogspot.com 
Bukti tak tangsung dengan memahami ruang intelegensi manusia sehari-hari cukup dengan meminta pertolongan hanya kepada Allah. Aturan 4555 perintah Allah dari Quran surat Al Baqarah ayat 45 dan 55. Pelajaran sederhana berwujud cara bersalaman dengan kedua tangan. Pelajaaran rumit melalui sistem jagat raya kita bisa pelajari dari

https://astronomyinformer.blogspot.co.id/2015/12/mars-too-will-gain-saturn-like-ring.html
https://www.ana.co.jp/wws/id/e/wws_common/promotions/bydesign/service.html?cid=indonesia201606000122

No comments:

Post a Comment