BUKTI TAK LANGSUNG
MENGGUNAKAN REDUCTIO AD ABSURDUM (RAA)
Logika simbolik sederhana
sebagai dalil reductio ad absurdum dinyatakan sebagai
p Û ~p Þ(~q Ù q)
Dalam kalimat sehari-hari
yang paling menarik adalah kontradiksi ~q Ù q
yang tidak dungkapkan lengkap yaitu kalau bukan q maka siapa lagi? Lebih
menarik lagi ini dipakai oleh hakim dalam pengadilan Jessica Kumala Wongso,
yaitu kalau bukan Jessica maka siapa lagi.
Penasaran penulis coba ungkap
pernyataan lengkapnya dengan implikasi sederhana yaitu :
a)
(~q Ù q) Þ
q penulis sebut simplikasi
b)
(~q Ù q) Þ ~q penulis sebut
kosimplikasi
Dalam bentuk pernyataan
simplikasi a) dibaca kalau bukan Jessica yang menaruh racun dan Jessica menaruh
racun maka Jessica menaruh racun. Pernyataan b) sebagai kosimplikasinya adalah
kalau bukan Jessica menaruh racun dan Jessica menaruh racun maka bukan Jessica
menaruh racun.
Rupanya penulis mendapat
tambahan ilmu dasar dalam praktek pengadilan yaitu
1)
Hakim menggunakan
dalil bukti tak langsung reductio ad absurdum
2)
Polisi dan Jaksa
menggunakan simplikasi
3)
Pengacara menggunakan
kosimplikasi
Mari kita lihat bahwa baik
simplikasi maupun kosimplikasi keduanya tautologis yaitu pernyataan benar dalam
semua nilai kebenaran on dan off.
q
|
~q
|
~q Ù q
|
~qÙq Þ q
|
~qÙq Þ`~q
|
on
off
|
off
on
|
off
off
|
on
on
|
on
on
|
Untuk tambahan pengetahuan
reductio ad absurdum (raa) yaitu :
1)
Penulis telah
mengangkat reductio ad absurdum sekitar bulan Maret 2016 dengan judul raa untuk membuktikan jmm . Ini
cuplikaannya yang telah diberi penjelasan hari ini 29 Oktober 2016.
RAA sederhana untuk
membuktikan JMM
1.
p : J meracun M
2.
~p : bukan J yang
meracun M
3.
~p Þ ~q Ù q : Jika bukan J maka dipesankan satu gelas
bukan koktail (kopi Vietnam) dan dipesankan dua gelas koktail di Kape Olivier
4.
Koktail diminum J dan
kopi vietnam (warna kunyit) diminum M dan sisanya dicicipi H. Karena H
mencicipi bagian dari minum maka H bagian M, sedangkan J menolak mencicipi maka
J bukan bagian M. Akibatnya simplikasi (~qÙq) Þ q yang terhubung on
dan (~qÙq) Þ ~q off. (Pada langkah ini bisa dibuktikan oleh
Penyidik Polisi dan JPU di pengadilan dengan simplikasi (~qÙq) Þ q yang dalam bahasa sederhana Hakim berkata
kalau bukan J lalu siapa ya.
5.
J masih hidup terdakwa
meracun M dan M meninggal karena minum kopi warna kunyit, tetapi H yang
mencicipi kopi warna kunyit bagian M tidak mati menjadi saksi
6.
~q Ù
q kontradikasi (Bagian ini yang seru di
pengadilan, sampai kontradiksi yang rumit yaitu M meninggal bukan karena J
tetapi karena sehari sebelum kejadian ada suami M memberi bungkusan hitam ke R
bagian Kape Olivier )
Menghubungkan
ke perkara tak ada kejadian on ke kosimplikasi. Jadi kosimplikasi cuma alat yang benar tidak bisa dipakai.
7.
~p absurd (Pekerjaan Pengacara setebal 4000 halaman absurd)
8.
p benar (Keputusan
Hakim)
Pengetahuan tambahan lainnya
adalah :
2)
Menurut penulis
hubungan antara simplikasi dan kosimplikasi adalah bebas dikhotomus artinya
bila simplikasi on maka kosimplikasi off. Sebaliknya bila kosimplikasi on maka
simplikasi off. Masalah mengapa
simplikasi (~q Ù q) Þ q yang on dan dipilih
hakim sedangkan kosimplikasi (~q Ù q) Þ ~q diabaikan oleh
hakim? Jawaban yang on yaitu ada saksi H
bagian dari M ikut mencicipi kopi Vietnam dan sebaliknya kopi Vietnam dicicipi
H maka H bagian dari M. Jawaban yang off ada J menolak mencicipi kopi Vietnam
maka J bukan bagian M dan sebaliknya J bukan bagian M maka J menolak mencicipi
kopi Vietnam itu. Ini sebagian pekerjaan dan wewenang Polisi dan Jaksa.
3)
Dalam penggunaan dalil
raa ternyata hakim menggunakan jalan dasar simplikasi bukan jalan dasar
kosimplikasi. Akibatnya pengacara minta banding karena menurutnya kosimplikasi
juga tautologis alias on. Ini bagian dari profesi Pengacara.
Dari
ketiganya penulis temukan jalan supaya on pada keadilan adalah foto pada
gambar. Jika J mencicipi kopi warna kunyit maka J bagian dari M. Karena J
bagian M maka penulis mustahil memakai dalil raa sebagai cara pengadilan
simplikasi dan kosimplikasi. Oleh sebab itu argumentasi logika simbolik berikut
menjadi sangat sederhana untuk diterima bangsa ini secara intelektual. Sekarang J bisa melupakan langkah yang salah
dan menjalani putusan Hakim.
Ya ntar aku belain kamu jadi lupa bebas 20
tahun penjara dan aku lupakan 4000 halaman ngebelain kamu
|
Aku lupa ikut mencicipi kopi yang diminum
Mirna
|
Simplikasi
p º ~p Þ (~qÙq) ......................raa
º
~(~p) Ú (~qÙq)
....................kesetaraaan implikasi dan disjungsi
º p Ú (~qÙq)
...........................penyangkalan ganda
º p Ú q ................................ simplikasi
º p Ú p ...................................JPU
º
p
................................... Hakim (Tamat)
properma.blogspot.com
Bukti tak tangsung dengan memahami ruang intelegensi manusia sehari-hari cukup dengan meminta pertolongan hanya kepada Allah. Aturan 4555 perintah Allah dari Quran surat Al Baqarah ayat 45 dan 55. Pelajaran sederhana berwujud cara bersalaman dengan kedua tangan. Pelajaaran rumit melalui sistem jagat raya kita bisa pelajari dari
https://astronomyinformer.blogspot.co.id/2015/12/mars-too-will-gain-saturn-like-ring.html
https://www.ana.co.jp/wws/id/e/wws_common/promotions/bydesign/service.html?cid=indonesia201606000122
Bukti tak tangsung dengan memahami ruang intelegensi manusia sehari-hari cukup dengan meminta pertolongan hanya kepada Allah. Aturan 4555 perintah Allah dari Quran surat Al Baqarah ayat 45 dan 55. Pelajaran sederhana berwujud cara bersalaman dengan kedua tangan. Pelajaaran rumit melalui sistem jagat raya kita bisa pelajari dari
https://astronomyinformer.blogspot.co.id/2015/12/mars-too-will-gain-saturn-like-ring.html
https://www.ana.co.jp/wws/id/e/wws_common/promotions/bydesign/service.html?cid=indonesia201606000122
No comments:
Post a Comment