Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan kedua tangan. Hidup manusia dengan kedua tangan memegang prinsip 4555 perintah Allah disebut kaum enable. Apa daya mereka yang hanya bekerja dengan jabatan tangan. Berjabatan tangan hanya oleh satu tangan dalam matematika berhubungan dengan relasi ekuivalen dari matematika rekreasional dari tromino siku-siku. Mudah memahami jabat tangan yaitu mustahil tangan yang tidak berjabatan tidak menyembunyikan prilaku sesungguhnya. Dalam barisan on terus klausa Wittgenstein cukup pilih n = 10 sesuai pesan Bung Karno beri 10 pemuda niscaya mengguncang dunia. Kita tahu Witgenstein diam dalam klausa katakan dengan jelas bila kita dapat mengatakan dengan jelas dan bila tidak dapat mengatakan dengan jelas sebaiknya berdiam diri. Dalam matematika klausa itu berbentuk barisan on terus yaitu on, on, on, on, on, on, on, on, on, on yang merupakan gerbang konjungsi. Bung Karno berpesan jangan lalui konjungsi on dan off sebab nilainya off, konjungsi off dan on nilainya off, konjungsi off dan off nilainya off. Secara sederhanan diperoleh teorema ekuivalen yang penulis sebut sisir logika dasar p ekuivalen dengan ~(~p).
Gerbang logika ekuivalen logis dalam komputer digunakan and, or, nand, dan nor. Sehebatnya komputer tak bisa disuruh menilai perilaku penggunanya. Coba saja off atau off apa komputer bisa melaluinya? Para pencipta OS menciptakannya dengan digraf melalui sistem pengubinan. Jelas on hanya tergantung pengguna ketika mulai start. Kalau bisa turn on sendiri maka itu perilaku manusiannya bukan perilaku OS. Demikian pula jaringan dengan error 404 tergantung kepada perilaku manusia. Mudah memahaminya pakai implikasi yaitu jika off maka off bernilai on. Penulis telah menemukan Jika O off maka O off nilainya O on. Dimanakah O disimpan? Jawabnya mudah O asal dari bumi dan dikembalikan lagi ke bumi. Ingatlah surat TOHA ayat 55, Allah yang menghidupkan, Allah yang mematikan, kemudian Allah menghidupkan kembali.