Friday, 17 March 2017

Daun Salam Siliwangi

    Daun Salam Siliwangi merupakan pemetaan bijektif dari ibu jari tangan kiri ke ibu jari tangan kanan. Ajaran Wali 9 dan Raja Pajajaran sekitar 500 tahun yang lalu telah mengajarkan cara berdzikir menggunakan jari. Mulai dari ibu jari kiri Subhanawlah terus ke telunjuk kiri, ke jari tengah kiri, ke jari manis kiri, ke jari kelingking kiri, ke jari kelingking kanan, ke jari manis kanan, ke jari tengah kanan, ke jari telunjuk kanan, dan berakhir ke ibu jari kanan. Berdzikir Subhanawlah atau Maha Suci Allah telah dipasangkan dengan semua jari dari ibu jari kiri ke ibu jari kanan sebanyak 10 kali. Bila berdzikir mau 100 kali gunakan looping 10 maka orang berdizikir Maha Suci Allah telah mengerjakan 10 x 10 = 100 kali Maha Suci Allah. Dengan argumentasi ini mustahil kedua tangan yang telah dipasangkan dengan sifat Maha Suci Allah berbuat melanggar kesucian profesionalnya sebagai manusia beriman.

    Perluasan Daun Salam Siliwangi merupakan graf perilaku manusia beriman kepada 100 sifat Asmaul Husna. Mustahil salah satu sifat dibengkokkan oleh salah satu sifat untuk membentuk sifat Maha ESA Tuhan. Wali Kali Jaga (Raden Said putra Tuban Jawa Timur) mengajarkannya dengan klausa lebaran ketupat. Dalam pemahaman matematika belah ketupat Kali Jaga berbentuk persegi OARAc,  O tempat input output, A lambang manusia berpikir, R lambang ratu adil, Ac lambang jin dalam perintah Allah. Dalam belah ketupat OARAc mempunyai garis logika matematika OR sebagai vektor perilaku, OA sebagai logika manusia yang bersifat apriori, OAc logika jin yang tidak pernah terhubung ke O sebagai input output. Oleh Kali Jaga dihubungkan dengan mengalikan vektor OA dan OAc sebagai perkalian gradien garis y = x dan y = -x menghasilkan matriks identitas.  Garis y = x merupakan cara berpikir simbolik untuk x, dan berpikir semantik untuk y. Kedua cara berpikir tersebut terdapat dalam ruang Intelegensi Guilford yang berbentuk kubus memuat produks, proses, dan isi. Contoh produks simbolik bersalaman dengan kedua tangan mempunyai semantik salam sejahtera buat kita semua. Di dalam praktek sehari-hari justru logika y = x dan y = -x malah disidang sebagai setujukan y = x dan y = -x sebagai sidang kontradiksi. Ketahuilah bahwa sidang kontradiksi sampai kapanpun tetap saja bernilai off. Mau tahu lebih lanjut nantikan bukunya berjudul Intelegensi Ruang ESA akan segera dipublikasikan. Bila ga sabar boleh ikuti https://news.detik.com/berita/d-3340853/jokowi-setiap-organisasi-harus-berjiwa-pancasila-dan-bhinneka-tunggal-ika. Untuk yang mau tahu sidang kontradikasi ikuti di //www.youtube.com/channel/UCYfdidRxbB8Qhf0Nx7ioOYw 



No comments:

Post a Comment