Tuesday, 9 May 2017

Intelegensi Ruang ESA

Intelegensi Ruang ESA
   Apa itu intelegensi Ruang ESA? Jawabnya mudah yaitu intelegensi manusia beriman hanya kepada Tuhan yang maha ESA. Properma telah membuat coretan matematika baru selesai dua jilid. Pada Jilid I dimulai dari skripsi berjudul, " Hubungan antara proses berpikir matematika dengan sikap konsisten siswa SMA kelas XI " Coretan ini dibuat tahun 1992 ketika Properma lulus sarjana IKIP Bandung. Proses berpikir matematika merupakan berpikir simbolik dari Logika Wittgenstein (Asal Austria dan Jadi Warga Inggeris). Klausa terkenalnya sebagai "Diam" yaitu p dan ~(~p) : Katakan dengan jelas apa yang dapat kita katakan dengan jelas dan bila tidak dapat mengatakan dengan jelas sebaiknya berdiam diri. Klausa sederhana itu berbentuk on dan off bernilai off.  Klausa intelegensinya terkenal dari J.P. Guilford (USA) sebagai model kubus tiga dimensi yang memuat isi, produks, dan proses. Di dalam proses terdapat dua dimensi yaitu berpikir simbolik dan berpikir semantik. Mungkin para Ahli Matematika menyebutnya sebagai Matematika Bilingual.

    .Sejak lulus sarjana tahun 1992 sampai sekarang 2017 menemukan pola sederhana matematika bilingual bukan diproduksi dalam dua bahasa yang berbeda seperti telah dilakukan oleh Kurukulum Pendidikan Indonesia yang disebut KTSP misalnya pada http://www.bukukita.com/Buku-Sekolah/Sekolah-Menengah-Pertama/82475-MATHEMATICS-2-(Bilingual)-Kelas-VIII.html
atau dari http://www.bukuerlangga.com/529-matematika-ktsp-2006
Sekali lagi bukan. Buktinya KTSP berakhir sampai 2013 menyisakan Logika Matematika hilang dari mulai 2013 sampai sekarang 2017, Properma membahas kehilangan Logika Matematika disajikan sebagai Sidang Simplikasi untuk pengadilan Jessica Kumala Wongso.


Jess : Aku lupa ikut mencicipi kopi yang diminum Mirna

KH : Ya ntar aku belain kamu jadi lupa bebas 20 tahun penjara dan aku lupakan 4000 halaman ngebelain kamu



Simplikasi
p º ~p Þ (~qÙq)   ................................. raa
   º ~(~p) Ú (~qÙq) ..............................  kesetaraaan implikasi dan disjungsi
   º p Ú (~qÙq) ..................................... penyangkalan ganda
   º p Ú q     .........................................  simplikasi
   º p Ú p    .......................................... JPU

   º p         .........................................   Hakim (Tamat)

Bentuk logika sederhana yang disebut simplikasi menyisakan cara pengadilan yang rumit. Logika ini oleh Bung Karno disebut cara seksama dalam naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Seksama artinya ilmu pasti. Zaman sekarang disebut matematika. Dua matematika yang menjadi dasar bilingual yaitu matematika simbolik yang disebut policy (karya cipta) dan matematika semantik yang disebut privacy (karya rasa jiwa). Mudah dipahami bahwa Jess dan KH memenuhi klausa "Diam" dari Wittgenstein - Bung Karno sebagai fungsi olah raga yang hidup dan menghidupkan hak azasi manusia. Menurut Logika Bung Karno cukup n = 10 untuk membentuk barisan on, on, on, on, on, on, on, on, on, on membentuk ruang intelegensi 1024 x 1024 sebagai kecerdasan dasar manusia yang harus dilindungi privacy berbangsa dan bernegara. Mau tahu selengkapnya nantikan buku Jilid I semoga tahun 2017 ini bisa diterbitkan. Bila tidak sabar cobalah berlatih matematika 4555 perintah Allah dari Quran surat Al Baqarah ayat 45 dan 55. Boleh juga mempelajari matematika karya manusia yang sudah lebih dulu maju seperi pada link berikut https://www.google.com/about/ atau mempelajari matematika tensor pada https://www.scribd.com/doc/57285984/Rumus-Matematika



No comments:

Post a Comment