Bersalaman dengan kedua tangan secara matematika berbeda dengan berjabatan tangan yaitu menggunakan tangan kanan. Kita lihat gambar dari http://www.nu.or.id/post/read/80854/cara-bersalam-salaman-yang-egaliter-seusai-shalat
Juga kita lihat gambar perbedaan ini pada antara 2 tangan dan satu tangan dari https://today.line.me/id/pc/article/Pengundian+Nomor+Urut+Megawati+Bersalaman+dengan+Prabowo-0BVw9P
Dengan matematika menurut Bung Karno beri n = 10 pemuda maka mengguncang dunia, kita dapat menghitung kedua orang bersalaman untuk n = 10 berlaku 10 C 2 = (10 !)/ (8!. 2!) = 45. Padahal n = 10 itu punya dua variabel dalam diri z yang hidup hingga z = h(x,y) dengan x = olah cipta, dan y = olah rasa. Dimensi olah cipta x dan olah rasa y pasti simetris dan berlaku y = x. Dalam matematika jika y = x maka x = y disebut aksioma simetris. Jadi dua olahan x dan y pada z = h(x,y) = (g o f)(x) = g(f(x)) = g(y) = y = x. Merupakan aplikasi matematika dalam fungsi komposisi yang mudah dipahami.
Kemudahan memahami justru sulit diwujudkan dengan kedua tangan untuk bersalaman. Kesulitan terletak pada kecepatan memahami 10 C 2. Kita tahu bahwa dalam tiap n memuat x dan y sehingga tiap diri orang berlaku n^2 = (x + y)^2 = x^2 + 2xy + y^ 2 yang artinya bahwa n orang itu punya logika hak olah cipta dan hak olah rasa dalam diri z = h(x,y) yang dilindungi hak azasi manusia. Dalam perlindungan hak azasi manusia pasti berlaku z = 1 artinya on karena z adalah hak hidup n yang memuat x dan y. Akibatnya x on dan y on. dan n^2 = (x + y)^2 = x^2 + 2xy + y^ 2 juga on.
Untuk terhubung kepada cara bersalaman dengan kedua tangan kita pakai dua kejadian dalam Teori Peluang yaitu A dan A' yang bersifat A ∩ A' = ∅ sehingga peluang A atau A' dinyatakan sebagai
P(A ∩ A') = 1 ≡ P(A') = 1 - P(A). Dengan rumus ini kita mendapatkan peluang kejadian A = kejadian untuk n = 10 orang bersalaman dengan ekspresi 10 C 2 maka A ' = peluang kejadian bersalaman dengan kedua tangan adalah P(A') = 1 - P(A) = 1 - 10 C 2/ 100 = 1 - 45/100 = 55/100.
Perhitungan sederhana matematika ini menyatakan bahwa pembagi 100 berasal dari n^2 = 10^2 yang terhubung kepada (x + y)^2 = x^2 + 2xy + y^ 2 = 100 sebagai dimensi 100 yang dimiliki manusia.
Dalam dimensi 100 terdapat z yang dilindungi hak azasi mannusia. Perlindungan terdapat pada cara bersalaman sebagai penampilan yaitu P(A') = 55/100 artinya bersalaman dengan kedua tangan memuat 55 cara dari 100 dimensi yang ada. Sisanya berjabat tangan dengan tangan kanan hanya memuat 45 cara dari 100 dimensi yang ada. Dengan argumentasi ini kiranya jelas bila properma mengangkat teorema 4555 sebagai isi dari 100 dimensi manusia yang dilindungi hak azasi manusia.
Kita lihat lagi dari https://news.detik.com/foto-news/d-3873651/foto-momen-prabowo-bersalaman-dengan-megawati/2#share_top
Demikian pula kita lihat https://fajar.co.id/2017/07/14/presidential-threshold-dinilai-sebagai-upaya-jegal-prabowo-di-pilpres-2019/
Kita bisa melihat lebih banyak cara bersalaman dengan kedua tangan. Ajakan properma marilah kita bersalaman dengan kedua tangan untuk mengerti bahwa kita manusia punya dimensi 100 yang selalu dinyatakan dalam Logika Asmaul Husna.
Kita lihat juga dari https://www.msn.com/id-id/berita/nasional/istana-anggap-permintaan-habibie-tak-berlebihan/ar-BBJS7XX?li=AAfukE3&fullscreen=true#image=1