Monday, 12 March 2018

Menyimak teorema daun salam siliwangi



Teorema Daun Salam Siliwangi diangkat dari teorema A ⋂ A' = ∅ dalam matematika. Simak dan pelajari untuk dikembangkan menjadi ilmu baru yaitu "Tensor Perilaku". Tensor ini sudah ditemukan Wittgenstein dalam bentuk logika simbolik. Pesan sederhana Wittgenstein yaitu Reductio ad Absurdum dalam teorema p ⋀ ~p. Simaklah secara seksama sesuai naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Bung Karno. 

Monday, 5 March 2018

Intelegensi model kubus Guilford dan logika Wittgenstein



Ini karya Properma Indonesia Intelegensi model kubus Guilford dan logika Wittgenstein. Karya ini membahas Ruang A ∩ A ' = ∅ dan membahas logika p ⋀ ~p sebagai Diam dari Wittgenstein. Silahkan simak dan pelajari secara matematika.

Menyimak Naskah Proklamasi dengan Forget Me Nots dari Lee Ritenour



Ini Karya Properma Indonesia menampilkan ilmu seksama (matematika) mengungkap naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Simak dan pelajarilah sambil mendengar Forget Me Nots dari Lee Ritenour  

Menyimak teorema daun salam siliwangi



Silahkan pelajari Teorema Daun Salam Siliwangi secara matematika. Ingatlah bahwa matematika itu meliputi ilmu seksama (eksak) dan ilmu ketidakpastian. Teori Ketidakpastian diawali dari Ilmu Peluang. Kedua Ilmu tersebut telah berkembang menjadi ilmu matematika informatika. Menurut Properma dasar kedua ilmu itu berangkat dari Logika Wittgenstein dan Logika Intelegensi Guilford.

Berolah raga mencapai gerbang or sendiri



Landasan untuk berolah raga sendiri mencapai gerbang or yang senilai dengan gerbang implikasi. Mesin komputer tidak bisa impilkasi. Simaklah secara seksama sesuai naskah Proklamasi Kemerdekaan dari Bung Karno. Selamat menyimak.

Menyimak Teorema'sa dari pesan Bung Karno



Simaklah secara matematika atau seksama sesuai naskah proklamasi dari Bung Karno

Sunday, 4 March 2018

Bersalaman Dengan Kedua Tangan


Bersalaman dengan kedua tangan secara matematika berbeda dengan berjabatan tangan yaitu menggunakan tangan kanan. Kita lihat gambar dari http://www.nu.or.id/post/read/80854/cara-bersalam-salaman-yang-egaliter-seusai-shalat


Juga kita lihat gambar perbedaan ini pada antara 2 tangan dan satu tangan dari https://today.line.me/id/pc/article/Pengundian+Nomor+Urut+Megawati+Bersalaman+dengan+Prabowo-0BVw9P

Dengan matematika menurut Bung Karno beri n = 10 pemuda maka mengguncang dunia, kita dapat menghitung kedua orang bersalaman untuk n = 10 berlaku 10 C 2 = (10 !)/ (8!. 2!) = 45. Padahal n = 10 itu punya dua variabel dalam diri z yang hidup hingga z = h(x,y) dengan x = olah cipta, dan y = olah rasa. Dimensi olah cipta x dan olah rasa y pasti simetris dan berlaku y = x. Dalam matematika jika  y = x maka x = y disebut aksioma simetris. Jadi dua olahan x dan y pada z = h(x,y) = (g o f)(x)  = g(f(x)) = g(y) = y = x. Merupakan aplikasi matematika dalam fungsi komposisi yang mudah dipahami. 

Kemudahan memahami justru sulit diwujudkan dengan kedua tangan untuk bersalaman. Kesulitan terletak pada kecepatan memahami 10 C 2. Kita tahu bahwa dalam tiap n memuat x dan y sehingga tiap diri orang berlaku n^2 = (x + y)^2 = x^2 + 2xy + y^ 2 yang artinya bahwa n orang itu punya logika hak olah cipta dan hak olah rasa dalam diri z = h(x,y) yang dilindungi hak azasi manusia.  Dalam perlindungan hak azasi manusia pasti berlaku z = 1 artinya on karena z adalah hak hidup n yang memuat x dan y. Akibatnya x on dan y on. dan  n^2 = (x + y)^2 = x^2 + 2xy + y^ 2  juga on. 

Untuk terhubung kepada cara bersalaman dengan kedua tangan kita pakai dua kejadian dalam Teori Peluang yaitu A dan A' yang bersifat A ∩ A' = ∅ sehingga peluang A atau A' dinyatakan sebagai 
P(A ∩ A') = 1 ≡  P(A') = 1 - P(A).  Dengan rumus ini kita mendapatkan peluang kejadian A = kejadian untuk n = 10 orang bersalaman dengan ekspresi 10 C 2 maka A ' = peluang kejadian bersalaman dengan kedua tangan adalah  P(A') = 1 - P(A) = 1 - 10 C 2/ 100 = 1 - 45/100 = 55/100.

Perhitungan sederhana matematika ini menyatakan bahwa pembagi 100 berasal dari n^2 = 10^2 yang terhubung kepada (x + y)^2 = x^2 + 2xy + y^ 2  = 100 sebagai dimensi 100 yang dimiliki manusia.
Dalam dimensi 100 terdapat  z yang dilindungi hak azasi mannusia. Perlindungan terdapat pada cara bersalaman sebagai penampilan yaitu P(A') = 55/100 artinya bersalaman dengan kedua tangan memuat 55 cara dari 100 dimensi yang ada. Sisanya berjabat tangan dengan tangan kanan hanya memuat 45 cara dari 100 dimensi yang ada. Dengan argumentasi ini kiranya jelas bila properma mengangkat teorema 4555 sebagai isi dari 100 dimensi manusia yang dilindungi hak azasi manusia.







Kita bisa melihat lebih banyak cara bersalaman dengan kedua tangan. Ajakan properma marilah kita bersalaman dengan kedua tangan untuk mengerti bahwa kita manusia punya dimensi 100 yang selalu dinyatakan dalam Logika Asmaul Husna.